PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN
PEMANFAATAN SAMPAH BUNGKUS KOPI SEBAGAI BAHAN
KERAJINAN ANYAMAN
DESA SUMBERSUKO KECAMATAN PURWOSARI
KABUPATEN PASURUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyaknya
jumlah generasi muda daripada generasi tua di Indonesia merupakan aset
yang sangat penting bagi pembangunan di Indonesia apabila mampu mengolah SDM
dengan baik. Namun sebaliknya jika tidak mampu mengolah SDM dengan baik
generasi muda tersebut justru akan merugikan Negara itu sendiri. Kita dapat
mengambil contoh maraknya tawuran antarpelajar, penyalahgunaan obat terlarang,
dan tindak anarkis geng motor.
Dari contoh
masalah generasi muda diatas dapat berdampak pada jumlah pengangguran
diIndonesia dimasa mendatang. Hal ini disebabkan tidak adanya pengolahan SDM
yang baik sejak remaja. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak buruk
tersebut, maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya.
Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaaan, dengan
kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk
melakukan kegiatan positif yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Disisi lain,
perkembangan zaman membuat alat penunjang kebutuhan manusia semakin beragam.
Misalnya barang-barang yang terbuat dari plastik, hampir di semua jenis
barang terbuat dari plastik. Hal ini disebabkan banyaknya keunggulan yang
dimilikinya, seperti sifatnya yang fleksibel, transparan, tidak mudah
pecah atau sobek, bentuk laminasi (dengan kombinasi bahan kemasan lain, aneka
warna, tidak mudah rusak) dan harganya yang relatif murah serta mudah didapatkan.
Jauh berbeda jika dibandingkan dengan bahan lain seperti daun pisang misalnya,
yang mudah rusak dan hanya bisa digunakan dalam waktu tidak lama. Karena itulah
banyak orang yang tidak mampu lepas dari ketergantungan plastik. Namun dibalik
keunggulan yang diberikan oleh plastik mengandung sejumlah dampak buruk, baik
itu berdampak bagi kesehatan maupun lingkungan.
Plastik
merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Bahkan
bakteri pembusuk dalam tanah pun mengalami kesulitan dalam menghancurkannya.
Sehingga lama-kelamaan sampah plastik akan mencemari lingkungan yang disebabkan
oleh kandungan kimia dalam proses pembuatannya. Karena kandungan kimia itulah
yang membawa dampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, plastik atau kantong kresek
hitam yang sebenarnya tidak boleh untuk makanan justru digunakan sebagai
bungkus gorengan, sayuran atau daging. Wadah minuman plastik seperti botol air
kemasan tidak boleh dipakai untuk air panas justru sering dipakai untuk
menuangnya. Sentuhan antara bahan makanan dan plastik akan mengeluarkan reaksi
kimia pelarut yang berbahaya bagi kesehatan.
Karena tidak
mudah di hancurkan itulah, membuat banyak sampah plastik menumpuk di mana-mana.
Sehingga selain merusak lingkungan dan penyumbang dari masalah pemanasan global,
juga tidak enak dipandang serta berbahaya bagi kesehatan..
Didesa
Sumbersuko sendiri, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani yang gemar
minum kopi diwarung-warung. Otomatis tingkat penumpukan sampah dari bungkus
kopi akan semakin banyak jika tidak ada penanggulangannya.
Melihat
kenyataan diatas, salah satu bentuk partisipasi pemuda untuk menghambat
terjadinya pemanasan global dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang
yang lebih berguna dan dapat menghasikan uang. Untuk mengoptimalkan lembaga
kepemudaan di desa, kami selaku praktikan mengadakan pembinaan kepemudaan lewat
pelatihan daur ulang sampah plastik sebagai bahan kerajinan.
1.2
Rumusan Masalah
- Bagaimana cara untuk mengelola sampah bungkus kopi yang dijadikan sebagai bahan kerajinan anyaman?
- Apakah dengan mendaur ulang sampah dapat mengurangi kerusakan lingkungan?
- Apakah dengan memberikan pelatihan kepada pemuda binaan berupa keterampilan dan pengetahuan tentang cara mendaur ulang sampah bisa menjadi peluang usaha kedepan?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai
berikut:
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan di Universitas Terbuka.
- Sebagai bentuk perhatian mahasiswa dan pemuda binaan terhadap permasalahan global khususnya mengenai permasalahan sampah.
- Sebagai suatu usaha untuk menjaga lingkungan dari pencemaran lingkungan.
- Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pemuda binaan.
- Agar pelatihan pembuatan kerajinan bungkus kopi ini bisa menjadi peluang usaha ke depan, sehingga berpengaruh pada peningkatan perekonomian khususnya pemuda binaan.
- Dapat menjalin keakraban dan kebersamaan dengan pemuda binaan lainnya.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
2.1 Tempat
dan Waktu Pelaksanaan/Pelatihan
2.1.1 Tempat
pelatihan
Adapun
tempat dan sarana pelaksanaan pelatihan pembinaan program kepemudaan mendaur
ulang bungkus kopi sebagai bahan kerajinan anyaman adalah dirumah pratikan,
yaitu Dusun Beji Ledok, RT.03 RW.03 Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari Kabupaten
Pasuruan 67162.
2.1.2 Waktu
Pelaksanaan/Pelatihan
Kegiatan
dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan, selama dua hari dalam satu minggu,
yakni setiap hari senin dan hari sabtu pada jam 15.30-17.00 WIB mulai tanggal
21 September 2013-26 Oktober 2013
Adapun
jadwal Pelaksanaannya sebagai berikut:
Pertemuan
|
Hari/
Tanggal
|
Materi
|
Tempat
|
Pemateri
|
I
|
Sabtu,
21-09-2013
|
Memberi
penjelasan tentang dampak dan bahaya dari sampah plastik serta penjelasan
tentang pemanasan global dan dampak negatifnya
|
Rumah Pratikan
di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Izzah (pratikan)
|
II
|
Senin,
23-09-2013
|
Melakukan
pencarian sampah ke warung-warung dan ke tempat pembuangan sampah di
rumah-rumah warga.
|
Warung-warung
disekitar tempat pratikan serta tempat warga membuang sampah
|
-
|
III
|
Sabtu, 28 September 2013
|
Memilah-milah
sampah plastik serta menggolongkan sesuai dengan jenis/ merk yang ada pada
plastik
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Izzah
(Pratikan)
|
IV
|
Senin,
30-09-2013
|
Memotong
ujung plastik kemudian mencuci plastik hingga bersih
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Izzah
(Pratikan)
|
V
|
Sabtu,
05-10-2013
|
Melihat
video di youtube, kemudian memotong plastik menjadi dua dan melipat plastik hingga
rapi
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
-Izzah
(Pratikan)
- Youtube
|
VI
|
Senin,
07-10-2013
|
M elihat
video di youtube bagaimana cara menganyam bungkus kopi serta melihat
referensi di internet.
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Youtube
|
VII
|
Sabtu,
12-10-2013
|
Latihan
menganyam tahap awal bersama narasumber.
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Yanti
|
VII
|
Senin,
14 -10-2013
|
Latihan
menganyam membuat sudut tas.
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Yanti
|
VIII
|
Sabtu,
19-10-2013
|
Menganyam
dari tahap awal hingga membuat sudut anyaman.
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Yanti
|
IX
|
Senin,
21-10-2013
|
Menganyam
untuk membuat tali tas dan menyatukan tali tas tanpa ada jahitan.
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Yanti
|
X
|
Sabtu,
26-10-2013
|
Berlatih
menganyam tanpa di pandu atau di instruksikan oleh narasumber dan evaluasi
hasil.
|
Rumah
Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
|
Yanti
|
Sumbersuko,
21 September 2013
Koordinator
Rokhmatul Izzah
NIM. 821 362 055
|
2.2 Materi
·
SEJARAH PLASTIK
Leo Hendrik
Baekeland,
seorang ahli kimia warga Amerika berkebangsaan Belgia. Baekeland
lahir di Ghent, Belgia pada tanggal 14 November 1863.
Bakelit, yang penamaannya diambil dari nama Baekeland ini sebenarnya bukanlah
temuan yang pertamanya karena sebelumnya ia sudah menemukan kertas foto yang
dinamakan Velox. Baekeland seorang pelajar yang cerdas. Ia suka
ngulik, mengutak-atik, mencoba-coba segala sesuatu.
ia telah
mendapat gelar doktor dengan predikat maxima cum laude.
Kemudian ia mengajar di universitas tersebut sampai tahun 1889. Baekeland
memiliki hobi bepergian dan memotret. Ia sering melakukan perjalanan ke luar
negeri seperti ke Prancis dan Inggris. Pada tahun 1889, ia mendapat beasiswa
untuk belajar di Amerika Serikat selama tiga tahun. Beasiswa yang sebenarnya
untuk tiga tahun tersebut malah diputuskannya untuk menetap di Amerika Serikat
sampai ia ganti kewarganegaraan.
Karena
hobinya yang suka memotret, kemudian ia mendapat pekerjaan di perusahaan
fotografi. Pada saat itu, untuk mencetak gambar negatif film pada kertas harus
menggunakan sinar matahari. Baekeland berpikir akan ketidakpraktisan hal itu.
Terutama jika harus mencetak pada malam hari atau saat cuaca sedang hujan dan
sinar matahari tidak ada. Dalam waktu yang singkat ia berhasil
menciptakan kertas foto yang dinamakan Velox.
Dengan kertas ini, tanpa sinar matahari pun film dapat diproses dan sebagai
pengganti sinar matahari adalah dengan menggunakan lampu. Untuk mendukung
penemuannya, pada tahun 1893 ia mendirikan pabrik kertas foto yang
diberi namaNepera Chemical Company (Perusahaan Kimia Nepera). Tetapi,
perusahaan tersebut tidak berumur panjang. Enam tahun kemudian ia menjual
perusahaan tersebut seharga satu juta dolar kepada Eastman, penemu kamera.
Tahun 1905, Baekeland mulai mengadakan
penelitian. Dua tahun kemudian ia “menyulap” sebuah bangunan yang tadinya
berupa gudang menjadi sebuah laboratorium yang terletak di Yonkers, New York.
Biaya pembangunannya menggunakan sebagian uang hasil penjualan perusahaan
kimianya. Di laboratorium inilah ia mulai meneliti bahan pembentuk
bakelit.
Baekeland
mereaksikan dua jenis bahan kimia yaitu formaldehid (H2CO) yaitu
sejenis bahan pengawet dan fenol (C6H5OH) yaitu sejenis bahan
pembasmi kuman. Dengan hati-hati ia memanaskannya, mengontrol suhu dan
tekanannya. Hasilnya, terbentuklah suatu bahan baru yang dapat dibengkokkan,
dipilin, dan dibuat berbagai bentuk. Ia menamainya bakelite (bakelit).
Bakelit ini merupakan kopolimer yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang
lebih dari atu jenis. Polimer merupakan senyawa dengan massa molekul besar yang
terbentuk dari gabungan molekul-molekul sederhana (monomer-monomer).
Tahun 1910 Baekeland mendirikan pabrik
plastik sekaligus menjadi direktur utamanya sampai tahun 1939. Bakelit
atau plastik tahan panas ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum. Awalnya
plastik digunakan untuk membuat kotak radio, kancing, bola biliar, dan beberapa
jenis barang lainnya. Tetapi, berbeda dengan sekarang, di mana hampir semua
barang yang kita temui terbuat dari plastik.Baekeland meninggal dunia pada
tanggal 23 Februari 1944 saat usia 81 tahun di Beacon, New York, AS
- BAHAYA dan DAMPAK BURUK PLASTIK
Semakin
banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam
tersebut.Akibat atau dampak negatif dari limbah plastik terhadap lingkungan :
- Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
- Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
- PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
- Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
- Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
- Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
- Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
- Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
- Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
- Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Alat dan
Bahan:
- Bungkus kopi
- Gunting
Cara membuat
:
- Siapkan bungkus kopi dengan ukuran dan motif yang sama
- Cuci bungkus kopi hingga bersih, lalu keringkan.
- Gunting bungkus kopi menjadi dua bagian
- Lipatlah kedua sisi bungkus kopi ke dalam hingga rapi sehingga menghasilkan pita plastik. Buatlah pita sebanyak 200-400 buah pita plastik dari 100-200 bungkus kopi tergantung besar kecil barang kerajinan yang akan dibuat.
- Ambillah empat buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling
- Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
- Pada bagian ujung tas dianyam seperti pada tahap awal menganyam, tetapi posisi menganyam lurus memanjang, sesuai dengan keinginan panjang tali tas.
- Setelah keranjang atau tas cantik selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
2.3 Peserta
No
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Tempat/Tanggal Lahir
|
Alamat
|
1.
|
Ema
Safitri
|
Perempuan
|
Pasuruan,
27-01-1998
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.02 RW.03 Kec. Purwosari
|
2.
|
Nur Lailatul Mufida
|
Perempuan
|
Pasuruan,
28-01-1998
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
|
3.
|
Fitri Nur
Habiba
|
Perempuan
|
Pasuruan,
15-02- 1997
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
|
4.
|
Nur Hidayatun Nikmah
|
Perempuan
|
Pasuruan,
14-10- 2000
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
|
5.
|
Luluk
Khudrotin
|
Perempuan
|
Pasuruan,
15 -11-1990
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
|
6.
|
Leni
Anggraeni
|
Perempuan
|
Pasuruan,
13-10-2003
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
|
7.
|
Nuril
Maulida
|
Perempuan
|
Pasuruan,09-12-2003
|
Dusun Beji
Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
|
Ketua
RT.03 RW.03
Dosen
Pembimbing Mahasiswa
|
Darul
Husen
Dr. Hardika, M.
Pd.
Rokhmatul Izzah
NIM. 821 362 055
|
2.4
Jenis Kegiatan
Jenis
kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan kepemudaan pemanfaatan sampah bungkus
kopi sebagai bahan anyaman kerajinan.
2.5 Strategi
dan deskripsi Kegiatan
2.5.1
Strategi kegiatan
1. Pengamatan
Melalui
kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di
lingkungan sekitar hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang
memanfaatkan waktunya dengan baik dan kebanyakan pemuda tidak peduli terhadap
lingkungan
2.
Penentuan Masalah
Setelah
penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan
kegiatan yang kurang bermanfaat dan kurang peduli lingkungan. Maka dilakukan
kegiatan peduli lingkungan yang dapat menghasilkan uang.
3.
Penentuan Pemuda Binaan
Dalam
menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan
sekitar pratikan, yaitu didesa Sumbersuko RT.03 RW.03. Hal itu untuk memudahkan
hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan. Dan diambilah 7
peserta pemuda binaan., yaitu Ema, Fida, Biba, Luluk, Nikmah, Nuril dan Leni.
4.
Pemilihan Kegiatan
Dalam
memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan dan mengingat
beberapa pemuda binaan juga membutuhkan pelatihan untuk memenuhi mata pelajaran
kewirausahaan di sekolahnya dan beberapa siswa lainnya juga ditunjuk
untuk mengikuti lomba mewakili sekolahnya serta banyaknya limbah sampah
disekitar tempat tinggal pratikan dan pemuda binaan, maka diambillah
kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah bungkus
kopi sebagai bahan kerajinan anyaman.
5.
Pelaksanaan.
Agar
pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku,
artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan
mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan
pembinaan.
6.
Evaluasi
Dalam tahap
ini dapat dilihat hasil pembuatan kerajinan dari sampah bungkus kopi dari
ketujuh pemuda binaan dapat dilakukan dengan baik, walaupun hasilnya
berbeda-beda.
7.
Tindak lanjut
Diharapkan
pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini, serta pemuda binaan
dapat mengajak pemuda lainnya agar lingkungan didesa Sumbersuko tidak tercemar
oleh sampah.
2.5.2
Deskripsi
Kegiatan
Pertemuan
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|||||
I
|
21-09-2013
|
Pada
pertemuan pertama pratikan memberi penjelasan tentang dampak dan bahaya dari
sampah plastik serta penjelasan tentang pemanasan global dan dampak
negatifnya.
|
1,5 Jam
|
|||||
II
|
23-09-2013
|
Pada
pertemuan kedua pratikan mengajak pemuda binaan untuk melakukan pencarian
sampah ke warung-warung dan ke tempat pembuangan sampah di rumah-rumah warga.
Serta meminta partisipasi warga dan pemilik warung untuk memilah sampah
plastik yang bisa didaur ulang dan menyimpannya untuk diambil pada saat
pelatihan berikutnya.
|
1,5 Jam
|
|||||
III
|
28-09-2013
|
Pratikan
dan pemuda binaan membawa sampah bungkus kopi dari rumah serta mengambil
sampah di warung-warung, kemudian memilah-milah sampah plastik serta
menggolongkan sesuai dengan jenis/merk yang ada pada plastik.
|
1,5 Jam
|
|||||
IV
|
30-09-2013
|
Pemuda
binaan mengambil sampah di warung-warung dan memotong kedua ujung
plastik. Kemudian mencuci plastik hingga bersih, dan menunggu sampah
hingga kering.
|
1,5 Jam
|
|||||
V
|
05-10- 2013
|
Pemuda
binaan dan pratikan mengambil sampah di warung-warung dan melipat plastik
hingga rapi. Serta melihat video di youtube tentang langkah-langkah
menganyam.
|
1,5 Jam
|
|||||
VI
|
07-10-2013
|
Mengambil
sampah di warung-warung dan melihat video di youtube bagaimana cara menganyam
bungkus kopi serta melihat referensi di internet.
|
1,5 Jam
|
|||||
VII
|
12-10- 2013
|
Mengambil
sampah di warung-warung kemudian latihan menganyam tahap awal bersama
narasumber.
|
1,5 Jam
|
|||||
VII
|
14-10-2013
|
Mengambil
sampah di warung-warung, kemudian belajar menganyam membuat sudut tas
anyaman.
|
1,5 Jam
|
|||||
VIII
|
19-10- 2013
|
Mengambil
sampah di warung-warung kemudian menganyam dari tahap awal hingga membuat
sudut anyaman.
|
1,5 Jam
|
|||||
IX
|
21-10- 2013
|
Menganyam
untuk membuat tali tas dan menyatukan tali tas tanpa ada jahitan.
|
1,5 Jam
|
|||||
X
|
26-10- 2013
|
Berlatih
menganyam tanpa di pandu atau di instruksikan oleh narasumber dan evaluasi
hasil.
|
1,5 Jam
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB III
TEMUAN dan HASIL
3.1 Temuan
dan Hasil Evaluasi Proses
Pada awal
proses pencarian limbah bungkus kopi, sedikit mengalami kesulitan. Hal ini
disebabkan :
- Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik masih cukup sulit karena warga belum terbiasa mengumpulkan sampah.
- Kebiasaan warga melihat sampah yang menumpuk langsung dibakar atau membuangnya ke sungai.
- Kebanyakan sampah telah tercampur dengan sampah lainnya. Sehingga harus dipilah-pilah terlebih dahulu.
- Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan satu barang masih sangat lama karena belum terampil.
Selain
mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku sampah plastik, masalah kedua
muncul, yaitu ketidak adaannya pemateri sebagai narasumber. Dan agar kegiatan
pelatihan ini dapat dilaksanakan, maka alternatif lain yang digunakan adalah
dengan melihat sumber informasi dari internet. Baik itu melalui situs Youtube
maupun situs pribadi seperti blog maupun wordpress. Namun pada akhirnya
pemateri didapat setelah pemuda binaan bercerita pada temannya disekolah.
3.2
Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
Dalam
keterampilan membuat anyaman dari bungkus kopi 7 pemuda binaan mendapatkan
hasil yang memuaskan, mereka adalah Fida, Ema, Biba, Nikma, Luluk, Leni dan
Nuril, mereka selalu memperhatikan sehingga hasilnya cukup memuaskan, walaupun
hasilnya sedikit berbeda dari yang lainnya.
Hal ini disebabkan sering tidak masuk karena setiap hari senin ada jadwal
les yang harus mereka ikuti. Walaupun begitu, mereka dapat mengimbangi beberapa
pemuda binaan lainnya bahkan hasil pengerjaan lebih baik dari peserta pemuda
binaan yang lain, hal ini dikarena mereka juga berlatih dirumah masing-masing
serta disekolah.
Hasil kreasi
yang didapat memang berbeda, ada yang membuat tas, tempat botol minuman, tas
untuk mukena bahkan ada yang mengamplikasikan sebagai hiasan bando. Sementara
untuk membuat tempat tissue belum terealisasikan karena keterbatasan bahan
baku.
Berdasarkan kegiatan yang kami laksanakan selama 1 bulan lebih, dapat diperoleh
hasil evaluasi proses kegiatan pelatihan sebagai berikut :
No
|
Nama Warga Belajar
|
Keaktifan
|
Kerjasama
|
Keberanian
|
Produktifitas
|
Jml
|
Ket.
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||||
1.
|
Ema Safitri
|
|
|
Ö
|
Ö
|
|
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
8
|
Baik
|
2.
|
Nur Lailatul Mufida
|
|
|
Ö
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
9
|
Baik
|
3.
|
Fitri Nur Habiba
|
|
|
Ö
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
|
6
|
Cukup Baik
|
4.
|
Nur Hidayatun Nikmah
|
|
|
Ö
|
|
Ö
|
|
Ö
|
|
|
|
Ö
|
|
8
|
Baik
|
5.
|
Luluk Khudrotin
|
|
|
Ö
|
|
Ö
|
|
|
|
Ö
|
|
Ö
|
|
10
|
Sangat Baik
|
6.
|
Leni Anggraeni
|
|
Ö
|
|
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
11
|
Sangat Baik
|
7.
|
Nuril Maulida
|
|
Ö
|
|
|
Ö
|
|
|
|
Ö
|
|
Ö
|
|
9
|
Baik
|
Kriteria
Penilaian :
1 – 3 = Kurang baik
4 – 6
= Cukup baik
7 – 9 = Baik
10 –
12 = Sangat baik
Skor nilai
yang diperoleh warga belajar :
NA=
x 10
|
- Ema Safitri = x 10 = 6,7
- Nur Lailatul Mufida = x 10 = 7,5
- Fitri Nur Habiba = x10 = 5
- Nur Hidayatun Nikmah = x 10 = 6,7
- Luluk Khudrotin = x 10 = 8,3
- Leni Anggraeni = x 10 = 9,2
- Nuril Maulida = x 10 = 7,5
Rentang
Nilai :
8,1 – 10
= Sangat baik
6,1 – 8,0 =
Baik
3,1 – 6,0 =
Cukup
1,0 – 3,0 =
Kurang
Hasil
pengamatan dari warga belajar sebagai berikut :
No.
|
Nama
|
Nilai
|
Keterangan
|
1.
|
Ema
Safitri
|
6,7
|
Baik
|
2.
|
Nur
Lailatul Mufida
|
7,5
|
Baik
|
3.
|
Fitri Nur
Habiba
|
5
|
Cukup
|
4.
|
Nur
Hidayatun Nikmah
|
6,7
|
Baik
|
5.
|
Luluk
Khudrotin
|
8,3
|
Sangat
Baik
|
6.
|
Leni
Anggraeni
|
9,2
|
Sangat
Baik
|
7.
|
Nuril
Maulida
|
7,5
|
Baik
|
3.3
Pembahasan
Menurut
hasil pengamatan pratikan melalui demonstrasi pemuda binaan tentang pemanfaatan
sampah bungkus kopi sebagai bahan kerajinan adalah sebagai berikut:
- Ema Safitri
Dalam menerima
bimbingan sangat aktif, namun dalam kerjasama kurang, sehingga dalam menyerap
hasil praktek belum begitu berhasil, Keberanian dalam bertanyapun baik
dan hasil anyaman yang dihasilkan kurang benar. Akan tetapi setelah melakukan
praktek ulang hasilnya baik baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat air
minum botol.
- Nur Lailatul Mufida
Dalam
menerima praktek dan memahami kurang, namun keaktifan kerja sangat baik serta
tingkat kerjasama dan keberanian dalam bertanya baik. Sehingga hasil yang diperoleh
dari pengolahannya baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tas.
- Fitri Nur Habiba
Dalam
menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik
kurang, karena dia lebih sering terfokus dengan Hand Phonenya sehingga hasil
yang diperoleh dari pengolahannya kurang. Tingkat kerjasama dan keberanian
dalam bertanyapun kurang. Akan tetapi keaktifan kehadiran sangat baik. Anyaman
yang dihasilkan adalah Bando.
- Nur Hidayatun Nikmah
Dalam
menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik
baik. Tingkat kerjasama dan keaktifan kehadiran baik, namun keaktifannya
untuk bertanya kurang sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik.
Anyaman yang dihasilkan adalah tempat Hand Phone.
- Luluk Khudrotin
Dalam menerima
dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik cukup, karena
sering diganggu oleh anaknya, namun keaktifannya untuk bertanya sangat baik
sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik.Tingkat keaktifan
kehadiran juga sangat baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat Hand Phone.
- Leni Anggraeni
Dalam
menerima bimbingan kurang aktif karena jarang masuk untuk mengikuti les di
sekolah, tetapi keberaniannya untuk bertanya dan kerjasamanya sangat baik.
Sehingga hasil yang diperolehnyapun juga sangat baik. Anyaman yang
dihasilkan berupa tas.
- Nuril Maulida
Dalam
menerima bimbingan kurang aktif karena jarang masuk untuk mengikuti les
disekolah bersama Leni. tetapi keberaniannya untuk bertanya dan
kerjasamanya baik. Sehingga hasil yang diperolehnya baik. Anyaman yang
dihasilkan berupa tempat air minum botol.
3.4
Gambaran Keaktifan
Keaktifan
(antusiasme) warga belajar dalam pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi
sebagai bahan anyaman di Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
|
Nama Pemuda Binaan
|
Respon Terhadap Materi
|
Antusiasme / Keaktifan
|
1.
|
Ema
Safitri
|
1.
Dalam menerima materi cukup
2. Dapat
mempraktikkan membuat anyaman dengan baik walaupun harus melakukan praktek
ulang.
3. Hasil
kerjanya baik
|
1.
Keaktifan bertanya baik dan Kehadiran tepat waktu
2.
Terampil dan cekatan dalam melaksanakan tugas
3.
Kerjasama kurang
|
2.
|
Nur
Lailatul Mufida
|
|
|
3.
|
Fitri Nur
Habiba
|
|
|
4.
|
Nur
Hidayatun Nikmah
|
|
|
5.
|
Luluk
Khudrotin
|
|
|
6.
|
Leni
Anggraeni
|
|
|
7.
|
|
|
|
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pada hakekatnya pemuada memiliki
potensi yang luar biasa jika mendapat kesempatan dan motivasi serta pembinaan
yang tepat. Peran serta masyarakat luas pada umumnya, dan lembaga yang
berkompeten pada khususnya di bidang kepemudaan merupakan fasilitator dan
moderator yang bisa menjembatani kebutuhan para pemuda.
Dari
hasil pelaksanaan program kepemudaan yng telah kami laksanakan ternyata secara
umum hasilnya sangat membanggakan dengan dibuktikan mereka sangat semangat dan
antusias di dalam mengikuti program tersebut.
Untuk lebih
memacu agar para pemuda dapat menggali potensi yang ada pada diri mereka maka
diperlukan bantuan dari lembaga-lembaga yang menangani bidang tersebut agar
pemuda bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
4.2
Saran
4.2.1 Bagi
Warga Belajar
Dari
pelaksanaan pelatihan pemanfaatan limbah bungkus kopi ini, diharapkan warga
belajar mampu memanfaatkan ilmu yang didapat untuk menciptakan lapangan kerja
dan dapat membantu mengurangi masalah sampah yang ada didesa. Para pemuda
nantinya juga dapat berwirausaha agar bermanfaat bagi kehidupannya.
4.2.2
Bagi Kepala Desa (pemerintah)
Melihat
antusiasme yang tinggi dari warga belajar pemerintah perlu mengadakan program
pelatihan. Banyaknya warga, khususnya yang masih menganggur membutuhkan
pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan. Keterampilan ini sangat
bermanfaat untuk mengurangi dampak buruk sampah yang ada disekitar serta dapat
menunjang kehidupan perekonomian warga. Pelatihan ini juga membantu pemeritah
untuk mengurangi pengangguran.
4.3 Tindak
Lanjut
Program pembinaan kepemudaan berupa pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi
perlu ditindak lanjuti secara intensif. Hal ini dikarenakan keterampilan pemuda
binaan perlu dikembangkan lebih baik lagi. Selain itu, tindak lanjut pembinaan
yang terprogram dapat memunculkan ide-ide kreatif dari pemuda binaan
sehingga dapat dikembangkan menjadi suatu usaha dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bungkus_plastik, di akses pada tanggal 06 Oktober 2013 jam 18.41WIB.
- http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-leo-hendrik-baekeland-penemu.html, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.55 WIB.
- http://www.youtube.com/watch?v=2Ex-59XlExc, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.30 WIB.
- http://www.youtube.com/watch?v=yiX1t8Zas-U, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.45 WIB.
- http://www.youtube.com/watch?v=fETVyrppkb8, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013 jam 09.23 WIB.
- http://www.youtube.com/watch?v=Vt9VXqkT8sU, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
- http://www.youtube.com/watch?v=Zy6HjwSBB3Q, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
- http://mesinsampahplastik.wordpress.com/2012/07/16/sejarah-plastik/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
- http://rizkyanasofiya.wordpress.com/2012/10/08/dampak-negatif-limbah-plastik/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
- http://dietkantongplastik.info/bahaya-plastik-bagi-kesehatan/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v Lampiran
1
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN KEPEMUDAAN
Nama
Mahasiswa : ROKHMATUL IZZAH
Nim
: 821 362 055
POKJAR
: Purwodadi
UPBJJ-UT
: Malang
Identitas Pemuda Peserta Pelatihan Pemanfaatan Sampah
bungkus Kopi Sebagai Bahan Kerajinan Anyaman
No
|
Nama Pemuda
|
Identitas
|
Minat Kegiatan
Kepemudaan
|
Cita-cita
|
||
L/P
|
Umur
|
Pendidikan
|
||||
1
|
Ema
Safitri
|
P
|
15
|
SMA
|
Sangat Antusias
|
Wirausaha
|
2
|
Nur
Lailatul Mufida
|
P
|
15
|
SMA
|
Sangat Antusias
|
Wirausaha
|
3
|
Fitri Nur
Habiba
|
P
|
16
|
SMA
|
Antusias
|
Wiraswasta
|
4
|
Nur
Hidayatun Nikmah
|
P
|
13
|
SMP
|
Sangat Antusias
|
Guru
|
5
|
Luluk
Khudrotin
|
P
|
23
|
SMP
|
Antusias
|
Wirausaha
|
6
|
Leni
Anggraeni
|
P
|
10
|
SD
|
Sangat Antusias
|
Guru
|
7
|
Nuril
Maulida
|
P
|
10
|
SD
|
Sangat Antusias
|
Wiraswasta
|
Dosen
Pembimbing
Ketua RT.03/RW.03
Mahasiswa
Dr.
Hardika, M. Pd.
Darul Husen
Rokhmatul Izzah
NIM. 821 362 055
|
|
|
v Lampiran
2
DAFTAR KEHADIRAN
No.
|
Nama
|
Tanda tangan Pertemuan Ke-
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
||
1.
|
Ema
Safitri
|
|
|
|
|
|
2.
|
Nur
Lailatul Mufida
|
|
|
|
|
|
3.
|
Fitri Nur
Habiba
|
|
|
|
|
|
4.
|
Nur
Hidayatun Nikmah
|
|
|
|
|
|
5.
|
Luluk
Khudrotin
|
|
|
|
|
|
6.
|
Leni
Anggraeni
|
|
|
|
|
|
7.
|
Nuril
Maulida
|
|
|
|
|
|
No.
|
Nama
|
Tanda tangan Pertemuan Ke-
|
||||
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
||
1.
|
Ema
Safitri
|
|
|
|
|
|
2.
|
Nur
Lailatul Mufida
|
|
|
|
|
|
3.
|
Fitri Nur
Habiba
|
|
|
|
|
|
4.
|
Nur
Hidayatun Nikmah
|
|
|
|
|
|
5.
|
Luluk
Khudrotin
|
|
|
|
|
|
6.
|
Leni
Anggraeni
|
|
|
|
|
|
7.
|
Nuril
Maulida
|
|
|
|
|
|
v Lampiran
3
FOTO-FOTO KEGIATAN