Laman

profil

Senin, 26 Mei 2014

contoh Laporan Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan



PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN
PEMANFAATAN SAMPAH BUNGKUS KOPI SEBAGAI BAHAN KERAJINAN ANYAMAN
DESA SUMBERSUKO KECAMATAN PURWOSARI
KABUPATEN PASURUAN


 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Banyaknya jumlah  generasi muda daripada generasi tua di Indonesia merupakan aset yang sangat penting bagi pembangunan di Indonesia apabila mampu mengolah SDM dengan baik. Namun sebaliknya jika tidak mampu mengolah SDM dengan baik generasi muda tersebut justru akan merugikan Negara itu sendiri. Kita dapat mengambil contoh maraknya tawuran antarpelajar, penyalahgunaan obat terlarang, dan tindak anarkis geng motor.
Dari contoh masalah generasi muda diatas dapat berdampak pada jumlah pengangguran diIndonesia dimasa mendatang. Hal ini disebabkan tidak adanya pengolahan SDM yang baik sejak remaja. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak buruk tersebut, maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan positif yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Disisi lain, perkembangan zaman membuat alat penunjang kebutuhan manusia semakin beragam. Misalnya barang-barang yang terbuat dari plastik,  hampir di semua jenis barang terbuat dari plastik. Hal ini disebabkan banyaknya keunggulan yang dimilikinya, seperti sifatnya  yang fleksibel, transparan, tidak mudah pecah atau sobek, bentuk laminasi (dengan kombinasi bahan kemasan lain, aneka warna, tidak mudah rusak) dan harganya yang relatif murah serta mudah didapatkan. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan bahan lain seperti daun pisang misalnya, yang mudah rusak dan hanya bisa digunakan dalam waktu tidak lama. Karena itulah banyak orang yang tidak mampu lepas dari ketergantungan plastik. Namun dibalik keunggulan yang diberikan oleh plastik mengandung sejumlah dampak buruk, baik itu berdampak bagi kesehatan maupun lingkungan.
Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Bahkan bakteri pembusuk dalam tanah pun mengalami kesulitan dalam menghancurkannya. Sehingga lama-kelamaan sampah plastik akan mencemari lingkungan yang disebabkan oleh kandungan kimia dalam proses pembuatannya. Karena kandungan kimia itulah yang membawa dampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, plastik atau kantong kresek hitam yang sebenarnya tidak boleh untuk makanan justru digunakan sebagai bungkus gorengan, sayuran atau daging. Wadah minuman plastik seperti botol air kemasan tidak boleh dipakai untuk air panas justru sering dipakai untuk menuangnya. Sentuhan antara bahan makanan dan plastik akan mengeluarkan reaksi kimia pelarut yang berbahaya bagi kesehatan.
Karena tidak mudah di hancurkan itulah, membuat banyak sampah plastik menumpuk di mana-mana. Sehingga selain merusak lingkungan dan penyumbang dari masalah pemanasan global, juga tidak enak dipandang serta berbahaya bagi kesehatan..
Didesa Sumbersuko sendiri, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani yang gemar minum kopi diwarung-warung. Otomatis tingkat penumpukan sampah dari bungkus kopi akan semakin banyak jika tidak ada penanggulangannya.
Melihat kenyataan diatas, salah satu bentuk partisipasi pemuda untuk menghambat terjadinya pemanasan global dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna dan dapat menghasikan uang. Untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan di desa, kami selaku praktikan mengadakan pembinaan kepemudaan lewat pelatihan daur ulang sampah plastik sebagai bahan kerajinan.

1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana cara untuk mengelola sampah bungkus kopi yang dijadikan sebagai bahan kerajinan anyaman?
  2. Apakah dengan mendaur  ulang sampah dapat mengurangi kerusakan lingkungan?
    1. Apakah dengan memberikan pelatihan kepada pemuda binaan berupa keterampilan dan pengetahuan tentang cara mendaur ulang sampah bisa menjadi peluang usaha kedepan?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan di Universitas Terbuka.
  2. Sebagai bentuk perhatian mahasiswa dan pemuda binaan  terhadap permasalahan global khususnya mengenai permasalahan sampah.
  3. Sebagai suatu usaha untuk menjaga lingkungan dari pencemaran lingkungan.
  4. Menambah pengetahuan dan keterampilan pada pemuda binaan.
  5. Agar pelatihan pembuatan kerajinan bungkus kopi ini bisa menjadi peluang usaha ke depan, sehingga berpengaruh pada peningkatan perekonomian khususnya pemuda binaan.
  6. Dapat menjalin keakraban dan kebersamaan dengan pemuda binaan lainnya.

BAB II
 PELAKSANAAN PROGRAM
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan/Pelatihan
2.1.1 Tempat pelatihan
Adapun tempat dan sarana pelaksanaan pelatihan pembinaan program kepemudaan mendaur ulang bungkus kopi sebagai bahan kerajinan anyaman adalah dirumah pratikan, yaitu Dusun Beji Ledok, RT.03 RW.03 Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan 67162.
2.1.2 Waktu Pelaksanaan/Pelatihan
Kegiatan dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan, selama dua hari dalam satu minggu, yakni setiap hari senin dan hari sabtu pada jam 15.30-17.00 WIB mulai tanggal 21 September 2013-26 Oktober 2013
Adapun jadwal Pelaksanaannya sebagai berikut:
Pertemuan
Hari/
Tanggal
Materi
Tempat
Pemateri
I
Sabtu,
21-09-2013
Memberi penjelasan tentang dampak dan bahaya dari sampah plastik serta penjelasan tentang pemanasan global dan dampak negatifnya
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03
Izzah (pratikan)
II
Senin,
23-09-2013
Melakukan pencarian sampah ke warung-warung dan ke tempat pembuangan sampah di rumah-rumah warga.
Warung-warung disekitar tempat pratikan serta tempat warga membuang sampah



-
III
Sabtu, 28 September 2013
Memilah-milah sampah plastik serta menggolongkan sesuai dengan jenis/ merk yang ada pada plastik

Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Izzah
(Pratikan)
IV
Senin,
30-09-2013
Memotong ujung plastik kemudian mencuci plastik hingga bersih
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Izzah
(Pratikan)
V
Sabtu,
 05-10-2013
Melihat video di youtube, kemudian memotong plastik menjadi dua dan melipat plastik hingga rapi
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

-Izzah
(Pratikan)
- Youtube
VI
Senin,
 07-10-2013
M elihat video di youtube bagaimana cara menganyam bungkus kopi serta melihat referensi di internet.
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Youtube
VII
Sabtu,
12-10-2013
Latihan menganyam tahap awal bersama narasumber.
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti
VII
Senin,
14 -10-2013
Latihan menganyam membuat sudut tas.
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03


Yanti
VIII
Sabtu,
 19-10-2013
Menganyam dari tahap awal hingga membuat sudut anyaman.
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti
IX
Senin,
21-10-2013
Menganyam untuk membuat tali tas dan menyatukan tali tas tanpa ada jahitan.
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03


Yanti
X
Sabtu,
26-10-2013
Berlatih menganyam tanpa di pandu atau di instruksikan oleh narasumber dan evaluasi hasil.
Rumah Pratikan di dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03

Yanti

Sumbersuko, 21 September 2013

Koordinator

Rokhmatul Izzah
NIM. 821 362 055

2.2 Materi
·         SEJARAH PLASTIK
Leo Hendrik Baekeland, seorang ahli kimia warga Amerika berkebangsaan Belgia. Baekeland lahir di Ghent, Belgia pada tanggal 14 November 1863. Bakelit, yang penamaannya diambil dari nama Baekeland ini sebenarnya bukanlah temuan yang pertamanya karena sebelumnya ia sudah menemukan kertas foto yang dinamakan Velox. Baekeland seorang pelajar yang cerdas. Ia suka ngulik, mengutak-atik, mencoba-coba segala sesuatu.
ia telah mendapat gelar doktor dengan predikat maxima cum laude. Kemudian ia mengajar di universitas tersebut sampai tahun 1889. Baekeland memiliki hobi bepergian dan memotret. Ia sering melakukan perjalanan ke luar negeri seperti ke Prancis dan Inggris. Pada tahun 1889, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat selama tiga tahun. Beasiswa yang sebenarnya untuk tiga tahun tersebut malah diputuskannya untuk menetap di Amerika Serikat sampai ia ganti kewarganegaraan.
Karena hobinya yang suka memotret, kemudian ia mendapat pekerjaan di perusahaan fotografi. Pada saat itu, untuk mencetak gambar negatif film pada kertas harus menggunakan sinar matahari. Baekeland berpikir akan ketidakpraktisan hal itu. Terutama jika harus mencetak pada malam hari atau saat cuaca sedang hujan dan sinar matahari tidak ada. Dalam waktu yang singkat ia berhasil menciptakan kertas foto yang dinamakan Velox. Dengan kertas ini, tanpa sinar matahari pun film dapat diproses dan sebagai pengganti sinar matahari adalah dengan menggunakan lampu. Untuk mendukung penemuannya, pada tahun 1893 ia mendirikan pabrik kertas foto yang diberi namaNepera Chemical Company (Perusahaan Kimia Nepera). Tetapi, perusahaan tersebut tidak berumur panjang. Enam tahun kemudian ia menjual perusahaan tersebut seharga satu juta dolar kepada Eastman, penemu kamera.

Tahun 1905, Baekeland mulai mengadakan penelitian. Dua tahun kemudian ia “menyulap” sebuah bangunan yang tadinya berupa gudang menjadi sebuah laboratorium yang terletak di Yonkers, New York. Biaya pembangunannya menggunakan sebagian uang hasil penjualan perusahaan kimianya. Di laboratorium inilah ia mulai meneliti bahan pembentuk bakelit.

Baekeland mereaksikan dua jenis bahan kimia yaitu formaldehid (H2CO) yaitu sejenis bahan pengawet dan fenol (C6H5OH) yaitu sejenis bahan pembasmi kuman. Dengan hati-hati ia memanaskannya, mengontrol suhu dan tekanannya. Hasilnya, terbentuklah suatu bahan baru yang dapat dibengkokkan, dipilin, dan dibuat berbagai bentuk. Ia menamainya bakelite (bakelit). Bakelit ini merupakan kopolimer yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari atu jenis. Polimer merupakan senyawa dengan massa molekul besar yang terbentuk dari gabungan molekul-molekul sederhana (monomer-monomer).
Tahun 1910 Baekeland mendirikan pabrik plastik sekaligus menjadi direktur utamanya sampai tahun 1939. Bakelit atau plastik tahan panas ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum. Awalnya plastik digunakan untuk membuat kotak radio, kancing, bola biliar, dan beberapa jenis barang lainnya. Tetapi, berbeda dengan sekarang, di mana hampir semua barang yang kita temui terbuat dari plastik.Baekeland meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 1944 saat usia 81 tahun di Beacon, New York, AS

  • BAHAYA dan DAMPAK BURUK PLASTIK
Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.Akibat atau dampak negatif dari limbah plastik terhadap lingkungan :
  • Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
  • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
  • Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  • Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
  • Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  • Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Alat dan Bahan:
  • Bungkus kopi
  • Gunting
Cara membuat :
  • Siapkan bungkus kopi dengan ukuran dan motif yang sama
  • Cuci bungkus kopi hingga bersih, lalu keringkan.
  • Gunting bungkus kopi menjadi dua bagian
  • Lipatlah kedua sisi bungkus kopi ke dalam hingga rapi sehingga menghasilkan pita plastik. Buatlah pita sebanyak 200-400 buah pita plastik dari 100-200  bungkus kopi tergantung besar kecil barang kerajinan yang akan dibuat.
  • Ambillah empat buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling
  • Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
  • Pada bagian ujung tas dianyam seperti pada tahap awal menganyam, tetapi posisi menganyam lurus memanjang, sesuai dengan keinginan panjang tali tas.
  • Setelah keranjang atau tas cantik selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.

2.3 Peserta
No
Nama
Jenis Kelamin
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
1.
Ema Safitri
Perempuan
Pasuruan, 27-01-1998
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.02 RW.03 Kec. Purwosari
2.
Nur Lailatul Mufida
Perempuan
Pasuruan, 28-01-1998
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
3.
Fitri Nur Habiba
Perempuan
Pasuruan, 15-02- 1997
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
4.
Nur Hidayatun Nikmah
Perempuan
Pasuruan, 14-10- 2000
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
5.
Luluk Khudrotin
Perempuan
Pasuruan, 15 -11-1990
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
6.
Leni Anggraeni
Perempuan
Pasuruan, 13-10-2003
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
7.
Nuril Maulida
Perempuan
Pasuruan,09-12-2003
Dusun Beji Ledok Desa Sumbersuko RT.03 RW.03 Kec. Purwosari
 
Ketua RT.03 RW.03                                                           Dosen Pembimbing                                  Mahasiswa                       


Darul Husen                                                                      Dr. Hardika, M. Pd.                                   Rokhmatul Izzah
                                                                                                                                NIM. 821 362 055

2.4  Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan kepemudaan pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan anyaman kerajinan.
2.5 Strategi dan deskripsi Kegiatan                 
2.5.1 Strategi kegiatan
1. Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di lingkungan sekitar hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan waktunya dengan baik dan kebanyakan pemuda tidak peduli terhadap lingkungan
2.  Penentuan Masalah
Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan kurang peduli lingkungan. Maka dilakukan kegiatan peduli lingkungan yang dapat menghasilkan uang.
3.  Penentuan Pemuda Binaan
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan sekitar pratikan, yaitu didesa Sumbersuko RT.03 RW.03. Hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan. Dan diambilah 7 peserta pemuda binaan., yaitu Ema, Fida, Biba, Luluk, Nikmah, Nuril dan Leni.
4.   Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan dan mengingat beberapa pemuda binaan juga membutuhkan pelatihan untuk memenuhi mata pelajaran kewirausahaan di sekolahnya dan beberapa siswa lainnya juga ditunjuk untuk  mengikuti lomba mewakili sekolahnya serta banyaknya limbah sampah disekitar tempat tinggal pratikan dan pemuda binaan, maka diambillah kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan  kerajinan anyaman.
5.   Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan pembinaan.
6.    Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan kerajinan dari sampah bungkus kopi dari ketujuh pemuda binaan dapat dilakukan dengan baik, walaupun hasilnya berbeda-beda.
7.    Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini, serta pemuda binaan dapat mengajak pemuda lainnya agar lingkungan didesa Sumbersuko tidak tercemar oleh sampah.

2.5.2 Deskripsi Kegiatan                 
Pertemuan
Tanggal
Kegiatan
Waktu
I
21-09-2013
Pada pertemuan pertama pratikan memberi penjelasan tentang dampak dan bahaya dari sampah plastik serta penjelasan tentang pemanasan global dan dampak negatifnya.

1,5 Jam
II
23-09-2013
Pada pertemuan kedua pratikan mengajak pemuda binaan untuk melakukan pencarian sampah ke warung-warung dan ke tempat pembuangan sampah di rumah-rumah warga. Serta meminta partisipasi warga dan pemilik warung untuk memilah sampah plastik yang bisa didaur ulang dan menyimpannya untuk diambil pada saat pelatihan berikutnya.
1,5 Jam
III
28-09-2013
Pratikan dan pemuda binaan membawa sampah bungkus kopi dari rumah serta mengambil sampah di warung-warung, kemudian  memilah-milah sampah plastik serta menggolongkan sesuai dengan jenis/merk yang ada pada plastik.
1,5 Jam
IV
30-09-2013
Pemuda binaan mengambil sampah di warung-warung dan memotong kedua ujung plastik.  Kemudian mencuci plastik hingga bersih, dan menunggu sampah hingga kering.
1,5 Jam
V
05-10- 2013
Pemuda binaan dan pratikan mengambil sampah di warung-warung dan melipat plastik hingga rapi. Serta melihat video di youtube tentang langkah-langkah menganyam.
1,5 Jam
VI
07-10-2013
Mengambil sampah di warung-warung dan melihat video di youtube bagaimana cara menganyam bungkus kopi serta melihat referensi di internet.
1,5 Jam
VII
12-10- 2013
Mengambil sampah di warung-warung kemudian latihan menganyam tahap awal bersama narasumber.
1,5 Jam
VII
14-10-2013
Mengambil sampah di warung-warung, kemudian belajar menganyam membuat sudut tas anyaman.
1,5 Jam
VIII
19-10- 2013
Mengambil sampah di warung-warung kemudian menganyam dari tahap awal hingga membuat sudut anyaman.
1,5 Jam
IX
21-10- 2013
Menganyam untuk membuat tali tas dan menyatukan tali tas tanpa ada jahitan.
1,5 Jam

X
26-10- 2013
Berlatih menganyam tanpa di pandu atau di instruksikan oleh narasumber dan evaluasi hasil.
1,5 Jam
















BAB III
TEMUAN dan HASIL
3.1 Temuan dan Hasil Evaluasi Proses
Pada awal proses pencarian limbah bungkus kopi, sedikit mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan :
  1. Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik masih cukup sulit karena warga belum terbiasa mengumpulkan sampah.
  2. Kebiasaan warga melihat sampah yang menumpuk langsung dibakar atau membuangnya ke sungai.
  3. Kebanyakan sampah telah tercampur dengan sampah lainnya. Sehingga harus dipilah-pilah terlebih dahulu.
  4. Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan satu barang masih sangat lama karena belum terampil.
Selain mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku sampah plastik, masalah kedua muncul, yaitu ketidak adaannya pemateri sebagai narasumber. Dan agar kegiatan pelatihan ini dapat dilaksanakan, maka alternatif lain yang digunakan adalah dengan melihat sumber informasi dari internet. Baik itu melalui situs Youtube maupun situs pribadi seperti blog maupun wordpress. Namun pada akhirnya pemateri didapat setelah pemuda binaan bercerita pada temannya disekolah.
3.2         Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
Dalam keterampilan membuat anyaman dari bungkus kopi 7 pemuda binaan mendapatkan hasil yang memuaskan, mereka adalah Fida, Ema, Biba, Nikma, Luluk, Leni dan Nuril, mereka selalu memperhatikan sehingga hasilnya cukup memuaskan, walaupun hasilnya sedikit berbeda dari yang lainnya.                                       Hal ini disebabkan sering tidak masuk karena setiap hari senin  ada jadwal les yang harus mereka ikuti. Walaupun begitu, mereka dapat mengimbangi beberapa pemuda binaan lainnya bahkan hasil pengerjaan lebih baik dari peserta pemuda binaan yang lain, hal ini dikarena mereka juga berlatih dirumah masing-masing serta disekolah.
Hasil kreasi yang didapat memang berbeda, ada yang membuat tas, tempat botol minuman, tas untuk mukena bahkan ada yang mengamplikasikan sebagai hiasan bando. Sementara untuk membuat tempat tissue belum terealisasikan karena keterbatasan bahan baku.
          Berdasarkan kegiatan yang kami laksanakan selama 1 bulan lebih, dapat diperoleh hasil evaluasi proses kegiatan pelatihan sebagai berikut :
No
Nama Warga Belajar
Keaktifan
Kerjasama
Keberanian
Produktifitas
Jml
Ket.
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1.
Ema Safitri


Ö
Ö



Ö


Ö

8
Baik
2.
Nur Lailatul Mufida


Ö

Ö


Ö


Ö

9
Baik
3.
Fitri Nur Habiba


Ö
Ö


Ö


Ö


6
Cukup Baik
4.
Nur Hidayatun Nikmah


Ö

Ö

Ö



Ö

8
Baik
5.
Luluk Khudrotin


Ö

Ö



Ö

Ö

10
Sangat Baik
6.
Leni Anggraeni

Ö



Ö


Ö


Ö
11
Sangat Baik
7.
Nuril Maulida

Ö


Ö



Ö

Ö

9
Baik

Kriteria Penilaian :
       1 – 3      = Kurang baik
4 – 6      = Cukup baik
       7 – 9      = Baik
10  – 12   = Sangat baik
Skor nilai yang diperoleh warga belajar :

NA=  x 10




  1. Ema Safitri =  x 10 = 6,7
  2. Nur Lailatul Mufida =  x 10 = 7,5
  3. Fitri Nur Habiba =  x10 = 5
  4.  Nur Hidayatun Nikmah =  x 10 = 6,7
  5.  Luluk Khudrotin =  x 10 = 8,3
  6. Leni Anggraeni  =  x 10 = 9,2
  7. Nuril Maulida =  x 10 = 7,5

Rentang Nilai :
          8,1 – 10           =   Sangat baik
          6,1 – 8,0          =   Baik
          3,1 – 6,0          =   Cukup
          1,0 – 3,0          =   Kurang

Hasil pengamatan dari warga belajar sebagai berikut :

No.
Nama
Nilai
Keterangan
1.
Ema Safitri
6,7
Baik
2.
Nur Lailatul Mufida
7,5
Baik
3.
Fitri Nur Habiba
5
Cukup
4.
Nur Hidayatun Nikmah
6,7
Baik
5.
Luluk Khudrotin
8,3
Sangat Baik
6.
Leni Anggraeni
9,2
Sangat Baik
7.
Nuril Maulida
7,5
Baik

3.3    Pembahasan
Menurut hasil pengamatan pratikan melalui demonstrasi pemuda binaan tentang pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan kerajinan adalah sebagai berikut:
  1. Ema Safitri
Dalam menerima bimbingan sangat aktif, namun dalam kerjasama kurang, sehingga dalam menyerap hasil praktek belum begitu berhasil, Keberanian dalam bertanyapun baik  dan hasil anyaman yang dihasilkan kurang benar. Akan tetapi setelah melakukan praktek ulang hasilnya baik baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat air minum botol.

  1. Nur Lailatul Mufida
Dalam menerima praktek dan memahami kurang, namun keaktifan kerja sangat baik serta tingkat kerjasama dan keberanian dalam bertanya baik. Sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tas.


  1. Fitri Nur Habiba
Dalam menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik kurang, karena dia lebih sering terfokus dengan Hand Phonenya sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya kurang. Tingkat kerjasama dan keberanian dalam bertanyapun kurang. Akan tetapi keaktifan kehadiran sangat baik. Anyaman yang dihasilkan adalah Bando.

  1. Nur Hidayatun Nikmah
Dalam menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik baik. Tingkat kerjasama dan keaktifan kehadiran  baik, namun keaktifannya untuk bertanya kurang sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat Hand Phone.

  1. Luluk Khudrotin
Dalam menerima dan memahami serta mengerti cara menganyam sampah bungkus plastik cukup, karena sering diganggu oleh anaknya, namun keaktifannya untuk bertanya sangat baik sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya baik.Tingkat keaktifan kehadiran juga sangat baik. Anyaman yang dihasilkan adalah tempat Hand Phone.

  1. Leni Anggraeni
Dalam menerima bimbingan kurang aktif karena jarang masuk untuk mengikuti les di sekolah, tetapi keberaniannya untuk bertanya dan kerjasamanya sangat baik. Sehingga hasil yang diperolehnyapun juga  sangat baik. Anyaman yang dihasilkan berupa tas.

  1. Nuril Maulida
Dalam menerima bimbingan kurang aktif  karena jarang masuk untuk mengikuti les disekolah bersama Leni.  tetapi keberaniannya untuk bertanya dan kerjasamanya baik. Sehingga hasil yang diperolehnya baik. Anyaman yang dihasilkan berupa tempat air minum  botol.
3.4    Gambaran Keaktifan
Keaktifan (antusiasme) warga belajar dalam pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi sebagai bahan anyaman di Desa Sumbersuko Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Nama Pemuda Binaan
Respon Terhadap Materi
Antusiasme / Keaktifan
1.
Ema Safitri
1.  Dalam menerima materi cukup
2. Dapat mempraktikkan membuat anyaman dengan baik walaupun harus melakukan praktek ulang.
3. Hasil kerjanya baik

1. Keaktifan bertanya baik dan Kehadiran tepat waktu
2. Terampil dan cekatan dalam melaksanakan tugas
3. Kerjasama kurang
2.
Nur Lailatul Mufida
  1. Dalam menerima dan memahami materi kurang
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman cukup
  3. Hasil kerjanya baik

  1. Keaktifan bertanya baik dan Kehadiran tepat waktu
  2. Kurang terampil dalam melaksanakan tugas.
  3. Kerjasama baik
3.
Fitri Nur Habiba
  1. Dalam menerima dan memahami materi kurang
  2. Dalam mempraktikkan  membuat anyaman kurang.
  3. Hasil kerja kurang

  1. Keaktifan  bertanya kurang dan Kehadiran tepat waktu
  2. Kurang terampil dalam melaksanakan tugas.
  3. Kerjasama kurang
4.
Nur Hidayatun Nikmah
  1. Dalam menerima dan memahami materi baik.
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman baik
  3. Hasil kerjanya baik

  1. Keaktifan bertanya kurang, kehadiran tepat waktu
  2. Terampil dalam melaksanakan tugas
  3. Kerjasama cukup
5.
Luluk Khudrotin
  1. Dalam menerima dan  memahami materi kurang
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman baik
  3. Hasil kerjanya baik
  4. Keaktifan dalam bertanya sangat baik, kehadiran tepat waktu.
  5. Keterampilan dalam melaksanakan tugas  cukup
  6. Kerjasama baik

6.
Leni Anggraeni
  1. Dalam menerima dan memahami materi sangat baik
  2. Dalam mempraktikkan membuat anyaman sangat baik
  3. Hasil kerjanya sangat baik

  1. Keaktifan bertanya sangat baik, Kehadiran  kurang
  2. Terampil dalam melaksanakan tugas
  3. Kerjasama baik
7.



BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
    Pada hakekatnya pemuada memiliki potensi yang luar biasa jika mendapat kesempatan dan motivasi serta pembinaan yang tepat. Peran serta masyarakat luas pada umumnya, dan lembaga yang berkompeten pada khususnya di bidang kepemudaan merupakan fasilitator dan moderator yang bisa menjembatani kebutuhan para pemuda.
        Dari hasil pelaksanaan program kepemudaan yng telah kami laksanakan ternyata secara umum hasilnya sangat membanggakan dengan dibuktikan mereka sangat semangat dan antusias di dalam mengikuti program tersebut.
Untuk lebih memacu agar para pemuda dapat menggali potensi yang ada pada diri mereka maka diperlukan bantuan dari lembaga-lembaga yang menangani bidang tersebut agar pemuda bisa mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

4.2    Saran
4.2.1 Bagi Warga Belajar
Dari pelaksanaan pelatihan pemanfaatan limbah bungkus kopi ini, diharapkan warga belajar mampu memanfaatkan ilmu yang didapat untuk menciptakan lapangan kerja dan dapat membantu mengurangi masalah sampah yang ada didesa. Para pemuda nantinya juga dapat berwirausaha agar  bermanfaat bagi kehidupannya.

4.2.2        Bagi Kepala Desa (pemerintah)
Melihat antusiasme yang tinggi dari warga belajar pemerintah perlu mengadakan program pelatihan. Banyaknya warga, khususnya yang masih menganggur membutuhkan pelatihan yang berhubungan dengan keterampilan. Keterampilan ini sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak buruk sampah yang ada disekitar serta dapat menunjang kehidupan perekonomian warga. Pelatihan ini juga membantu pemeritah untuk mengurangi pengangguran.

4.3 Tindak Lanjut
                   Program pembinaan kepemudaan berupa pelatihan pemanfaatan sampah bungkus kopi perlu ditindak lanjuti secara intensif. Hal ini dikarenakan keterampilan pemuda binaan perlu dikembangkan lebih baik lagi. Selain itu, tindak lanjut pembinaan yang terprogram dapat memunculkan ide-ide kreatif dari pemuda binaan  sehingga dapat  dikembangkan menjadi suatu usaha dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Bungkus_plastik, di akses pada tanggal 06 Oktober 2013  jam 18.41WIB.
  2. http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-leo-hendrik-baekeland-penemu.html, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.55 WIB.
  3. http://www.youtube.com/watch?v=2Ex-59XlExc, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.30 WIB.
  4. http://www.youtube.com/watch?v=yiX1t8Zas-U, diakses pada tanggal 07 Oktober 2013 jam 14.45 WIB.
  5. http://www.youtube.com/watch?v=fETVyrppkb8, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013 jam 09.23 WIB.
  6. http://www.youtube.com/watch?v=Vt9VXqkT8sU, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
  7. http://www.youtube.com/watch?v=Zy6HjwSBB3Q, diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.
  8. http://mesinsampahplastik.wordpress.com/2012/07/16/sejarah-plastik/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
  9. http://rizkyanasofiya.wordpress.com/2012/10/08/dampak-negatif-limbah-plastik/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.
  10. http://dietkantongplastik.info/bahaya-plastik-bagi-kesehatan/, diakses pada tanggal 14 Oktober 2013.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEPEMUDAAN
Nama Mahasiswa        : ROKHMATUL IZZAH
Nim                             : 821 362 055
POKJAR                     : Purwodadi
UPBJJ-UT                   : Malang

Identitas Pemuda Peserta Pelatihan Pemanfaatan Sampah bungkus Kopi Sebagai Bahan Kerajinan Anyaman
No
Nama Pemuda
Identitas
Minat Kegiatan
 Kepemudaan
Cita-cita
L/P
Umur
Pendidikan
1
Ema Safitri
P
15
SMA
Sangat Antusias
Wirausaha
2
Nur Lailatul Mufida
P
15
SMA
Sangat Antusias
Wirausaha
3
Fitri Nur Habiba
P
16
SMA
Antusias
Wiraswasta
4
Nur Hidayatun Nikmah
P
13
SMP
Sangat Antusias
Guru
5
Luluk Khudrotin
P
23
SMP
Antusias
Wirausaha
6
Leni Anggraeni
P
10
SD
Sangat Antusias
Guru
7
Nuril Maulida
P
10
SD
Sangat Antusias
Wiraswasta

Dosen Pembimbing                                   Ketua RT.03/RW.03                                            Mahasiswa  


Dr. Hardika, M. Pd.                                    Darul Husen                                                     Rokhmatul Izzah
                                                                                                                                           NIM. 821 362 055






Lampiran 2
DAFTAR KEHADIRAN
No.
Nama
Tanda tangan Pertemuan Ke-
I
II
III
IV
V
1.
Ema Safitri





2.
Nur Lailatul Mufida





3.
Fitri Nur Habiba





4.
Nur Hidayatun Nikmah





5.
Luluk Khudrotin





6.
Leni Anggraeni





7.
Nuril Maulida






No.
Nama
Tanda tangan Pertemuan Ke-
VI
VII
VIII
IX
X
1.
Ema Safitri





2.
Nur Lailatul Mufida





3.
Fitri Nur Habiba





4.
Nur Hidayatun Nikmah





5.
Luluk Khudrotin





6.
Leni Anggraeni





7.
Nuril Maulida






Lampiran 3
FOTO-FOTO KEGIATAN